MAKALAH
PENCEMARAN
UDARA DAN PENCEMARAN SUARA
“Diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Lingkungan untuk SD”
Dosen
Mata Kuliah : Nurlaila, M.pd
Oleh
:
Kelompok
: 2
Lina Susilawati 1386210058
Jejen Fauji 1386210060
Yayang Yuliani
P.A 1386210065
Ayu Inayah
L.E 1386210071
Siti
Nurhalimah 1386210074
Kelas : 1B
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN SUBANG
2014
2014
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas Rahmat dan Karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Pencemaran
Udara dan Pencemaran Suara”.
Makalah
ini kami susun untuk memenuhi salah satu syarat tugas mata kuliah “Pendidikan Lingkungan untuk SD”. Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (STKIP) Subang. kami menyadari sepenuhnya bahwa, makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Dalam menyusun makalah ini, kami
tidak luput dari berbagai hambatan dan rintangan.
Akhirnya,
kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi
pembaca.
Subang , 15 Oktober 2013
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR
ISI ........................................................................................................ ii
BAB
I PENDAHULUAN .........................................................................
1.1 Latar
Belakang ......................................................................................
1.2 Rumusan
Masalah............................................................................. ....
1.3 Tujuan...............................................................................................
1.4 Manfaat.............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................
2.1 Pengertian Pencemaran Udara dan Pencemaran
Suara................... ....
2.2 Penyebab
Pencemaran Suara dan Pencemaran Suara...................... ....
2.3 Dampak
Pencemaran Udara dan Pencemaran Suara....................... ....
2.4 Cara
Mengatasi Pencemaran Udara dan Pencemarn Suara ............. ....
BAB III PENUTUP.....................................................................................
3.1 Kesimpulan
..................................................................................... ....
3.2 Saran ............................................................................................... ....
DAFTAR
PUSTAKA ....................................................................................
LAMPIRAN ..................................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan
negara di dunia yang paling banyak memiliki gunung berapi (sekitar 137 buah dan
30% masih dinyatakan aktif). Oleh sebab itu Indonesia mudah mengalami
pencemaran secara alami. Selain itu adanya kebakaran hutan akibat musim kemarau
panjang ataupun pembakaran hutan yang disengaja untuk memenuhi kebutuhan
seperti terjadi di Kalimantan dan di Sumatera dalam tahun 1997 dan tahun 1998
menyebabkan terjadinya pencemaran yang cukup menghawatirkan, karena asap tebal
hasil kebakaran tersebut menyeberang ke negara tetangga seperti Singapura dan
Malaysia.
Asap tebal dari hasil kebakaran
hutan ini sangat merugikan, baik dalam segi ekonomi, transportasi (udara, darat
dan laut) dan kesehatan. Akibat asap tebal tersebut menyebabkan terhentinya
alat-alat transportasi karena dikhawatirkan akan terjadi tabrakan. Selain itu
asap itu merugikan kesehatan yaitu menyebabkan sakit mata, radang tenggorokan,
radang paru-paru dan sakit kulit. Pencemaran udara lainnya berasal dari limbah
berupa asap yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar kedaraan bermotor dan
limbah asap dari industri.
Pencemaran udara di beberapa daerah di Indonesia telah
sangat memprihatinkan. Beberapa hasil penelitian tentang pencemaran udara
dengan segala resikonya telah dipublikasikan. Namun, jarang disadari berapa
ribu warga daerah yang meninggal setiap tahunnya karena infeksi saluran
pernapasan, asma, maupun kanker paru-paru akibat polusi udara .
Pencemaran suara dapat menyebabkan kerusakan pendengaran,
baik yang sifatnya sementara ataupun permanen. Hal ini sangat dipengaruhi oleh
intensitas dan lamanya pendengaran terhadap kebisingan.
Pencemaran suara juga
dapat menimbulkan dampak yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Apabila tidak
segera ditangani, mungkin pencemaran suara ini dapat sangat menggangu
kehidupan. Masih jarang orang yang mengetahui bahwa pencemaran suara sangat
berbahaya karena kebanyakan orang tidak mengetahui tentang dampak dari
pencemaran suara tersebut sehingga orang menganggap pencemaran suara tidak
berbahaya.
Pencemaran udara dan pencemaran suara merupakan masalah kita bersama, yang
semakin penting untuk diselesaikan, karena menyangkut keselamatan, kesehatan,
dan kehidupan kita. Siapapun bisa berperan serta dalam menyelesaikan masalah
pencemaran lingkungan ini, termasuk kita. Dimulai dari lingkungan yang
terkecil, diri kita sendiri, sampai ke lingkungan yang lebih luas.
1.2 Rumusan
Masalah
Beberapa
masalah yang akan diuraikan pada
makalah ini, sebagai berikut:
· Apa yang
dimaksud dengan pencemaran udara dan pencemaran suara?
· Apa saja
penyebab dari pencemaran udara dan pencemaran suara ?
· Bagaimana dampak dari
pencemaran udara dan pencemaran suara ?
·
Bagaimana cara untuk mengatasi pencemaran udara dan pencemaran
suara ?
1.3
Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk untuk
memperluas dan mengetahui pengetahuan tentang:
·
pencemaran udara dan pencemaran suara
·
penyebab dari pencemaran udara dan
pencemaran suara
·
dampak dari pencemaran udara dan pencemaran suara
·
mengatasi
pencemaran udara dan pencemaran suara
1.4
Manfaat
Dari makalah ini sangat bermanfaat bagi kita karena memberikan
pengetahuan tentang pencemaran udara dan pencemaran suara dari penyebab ,dampak
dan cara mengatasinya, bermanfaat agar kita dapat mengurangi dari pencemaran
udara dan pencemaran tidak semakin bertambah .
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pencemaran Udara dan
Pencemaran Suara
Pencemaran udara adalah
kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer
dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan mahkluk hidup, mengganggu estetika
dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara adalah
masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat
mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia
secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan.
Pengertian pencemaran
udara berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 1997 pasal 1 ayat 12 mengenai
Pencemaran Lingkungan yaitu pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia
seperti pencemaran yang berasal dari pabrik, kendaraan bermotor, pembakaran
sampah, sisa pertanian, dan peristiwa alam seperti kebakaran hutan, letusan
gunung api yang mengeluarkan debu, gas, dan awan panas.
Menurut Peraturan
Pemerintah RI nomor 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara,
pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dari komponen
lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi
fungsinya.
Sedangkan berdasarkan Keputusan
Menteri Kesehatan RI nomor 1407 tahun 2002 tentang Pedoman Pengendalian Dampak
Pencemaran Udara, pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat,
energi, dan/atau komponen lain ke dalam udara oleh kegiatan manusia, sehingga
mutu udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan atau mempengaruhi
kesehatan manusia.
Polusi suara atau pencemaran suara adalah gangguan pada lingkungan yang diakibatkan
oleh bunyi atau suara yang mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup di
sekitarnya. Pencemaran suara diakibatkan suara-suara bervolume tinggi yang
membuat daerah sekitarnya menjadi bising dan tidak menyenangkan. Penilaian
terhadap suara yang muncul sebagai polusi atau tidak merupakan sesuatu yang
subjektif. Kerusakan yang diakibatkan pencemaran suara bersifat setempat, tidak
seperti polusi udara maupun polusi tanah.
Pencemaran suara adalah
bunyi atau suara yang di keluarkan oleh suatu benda dan di keluarkan dengan
suara yang sangat keras sehingga dapat menggangu lingkungan dan makhluk hidup
yang tinggal di lingkungan tersebut. Tingkat kebisingan yang tinggi ini yang
dapat mengganggu lingkungan sehingga menjadi pencemaran suara. Sejauh ini
pencemaran suara di dunia paling banyak di sebabkan oleh kebisingan dari suara
pesawat udara. Tetapi selain itu pencemaran suara juga dapat di akibatkan dari
suara kendaraan bermotor, suara pabrik, suara petir, dan suara kereta api.
Suara pesawat udara dan suara speaker dan TOA berkualitas rendah yang sangat
kencang dapat mengganggu orang yang tinggal di sekitar lingkungan tersebut.
Akibatnya karena suara
pesawat tersebut, orang yang tinggal di sekitar lingkungan tersebut dapat
mengidap suatu penyakit atau dapat mengalami gejala stress, bahkan gila dan
mengalami perubahan tekanan darah secara drastis, dan gangguan pada sistem
pendengaran. Stress yang di derita karena orang yang tinggal di lingkungan
tersebut merasakan ketidaknyamanan dan ketidaktenangan.
2.2 Penyebab Pencemaran Udara dan
Pencemaran Suara
Penyebab Pencemaran Udara
Udara di atmosfir bumi kita merupakan
campuran dari
gas
nitrogen (78%), oksigen (21%), gas argon (sekitar 1 %), CO2
(0,0035 %) dan sejumlah kecil uap air (sekitar 0,01 %). Komposisi
gas di atmosfer dapat mengalami perubahan karena polusi
udara.
Pelepasan
CO2 ke udara oleh berbagai aktivitas manusia dapat meningkatkan kadar CO2 di
udara.
Beberapa kegiatan yang dapat menimbulkan pencemaran udara di
antaranya berikut ini :
1)
Asap dari cerobong
pabrik, kendaraan bermotor, pembakaran atau kebakaran
hutan
,
asap rokok, yang membebaskan CO dan CO2 ke udara.
2)
Asap vulkanik dari
aktivitas gunung berapi dan asap letusan gunung berapi yang
menebarkan partikel-partikel debu
ke udara
3)
Bahan dan partikel-partikel
radioaktif dari bom atom atau percobaan nuklir yang
membebaskan partikel-partikel debu
radioaktif ke udara.
4)
Asap dari pembakaran batu
bara pada pembangkit listrik atau pabrik yang
membebaskan
partikel, nitrogenoksida, dan oksida sulfur.
5) Chloro
Fluoro Carbon (CFC) yang berasal dari kebocoran
mesin pendingin ruangan, kulkas, AC mobil.
Penyebab Pencemaran
Suara
Dalam pencemaran suara,
kebisingan yang dialami sehari hari tanpa sadar merupakan faktor utama
terjadinya pencemaran suara. Apalagi pada era modern seperti sekarang ini
banyak sekali alat- alat yang menggunakan mesin yang berbunyi bising serta
penggunaan gadget yang bisa memutar bunyi dengan earphone yang suaranya
langsung mengenai gendang telinga tanpa ada perantara merupakan suatu hal yang beresiko
mengakibatkan pencemaran suara.
Saat berada di rumah, telinga kita diisi oleh riuhnya suara
binatang peliharaan, suara AC, televisi, danbanyak hal lain. Saat berada di
jalan, kita juga mendengar keriuhan lain: proyek pembangunan, suara kendaraan
umum yang menderu dan musik yang dinyalakan orang lain. Di kabin mobil, kapal
laut,dan pesawat terbang menimbulkan suara mesin yang menderu. Juga di pabrik
atau tempat kerjayang memakai kipas angin besar, kompresor, trafo, dan pompa.
Di hotel, perkantoran, atauapartemen biasanya saluran udaranya mengeluarkan
bising.
Sebagai contoh beberapa kebisingan yang
menyebabkan kebisingan yang kekuatannya diukurdengan
dB atau desibel adalah:
·
Orang
ribut / silat lidah = 80 dB
·
Suara
kereta api / krl = 95 dB
·
Mesin
motor 5 pk = 104 dB
·
Suara
petir = 120 dB
·
Pesawat
jet tinggal landas = 150 dB
2.3 Dampak Pencemaran Udara dan Pencemaran
suara
Dampak Pencemaran Udara
a.
Dampak
kesehatan
Substansi
pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem
pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada
jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan
bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai
paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemasistem peredaran darah dan menyebar ke
seluruh tubuh.
b.
Dampak
terhadap tanaman
Tanaman
yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu
pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik
hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses
fotosintesis.
c.
Kerusakan lapisan
ozon
Lapisan
ozon yang berada di statosfer
(ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi
memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian
molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang
mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian
molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
Dampak
Pencemaran Suara
a. Gangguan
Fisiologis
Pada awalnya, bising bernada tinggi
sangat menganggu, apalagi bila terputus-putus atau yang datangnya tiba-tiba.
Gangguan dapat berupa peningkatan tekanan darah, peningkatan nadi, konstriksi
pembuluh darah perifer terutama pada tangan dan kaki, serta dapat menyebabkan
pucat dan gangguan sensoris. Bising dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan
pusing/sakit kepala. Hal ini disebabkan bising dapat merangsang situasi
reseptor vestibular dalam telinga dalam yang akan menimbulkan efek
pusing/vertigo. Perasaan mual,susah tidur dan sesak nafas disebabkan oleh
rangsangan bising terhadap sistem saraf, keseimbangan organ, kelenjar endokrin,
tekanan darah, sistem pencernaan dan keseimbangan elektrolit.
b. Gangguan
Psikologis
Gangguan psikologis dapat berupa
rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi, susah tidur dan cepat marah. Bila
kebisingan diterima dalam waktu lama dapat menyebabkan penyakit psikosomatik
berupa gastritis, jantung, stress, kelelahan, dll.
c. Gangguan
Komunikasi
Gangguan komunikasi biasanya
disebabkan masking effect (bunyi yang menutupi pendengaran yang kurang jelas)
atau gangguan kejelasan suara. Komunikasi pembicaraan harus dilakukan dengan
cara berteriak. Gangguan ini menyebabkan terganggunya pekerjaan, sampai pada
kemungkinan terjadinya kesalahan karena tidak mendengar isyarat atau tanda
bahaya. Gangguan komunikasi ini secara tidak langsung membahayakan keselamatan
seseorang.
d. Gangguan
Keseimbangan
Bising yang sangat tinggi dapat
menyebabkan kesan berjalan di ruang angkasa atau melayang, yang dapat
menimbulkan gangguan fisiologis berupa kepala pusing (vertigo) atau mual-mual.
Efek pada pendengaran pengaruh utama dari bising pada kesehatan adalah
kerusakan pada indera pendengaran.
2.4 Cara Mengatasi Pencemaran Udara dan
Pencemaran Suara
Cara Mengatasi Pencemaran Udara :
·
Ketika mengunakan sepeda motor, angkutan
umum, atau jalan kaki di trotoar, sebaiknya anda memakai masker. Masker bisa
menangkis polutan. Menyarankan untuk menggunakan masker yang terbuat dari kain.
Hal ini karena pori-pori masker kain lebih rapat dibandingkan dengan masker
kertas sekali pakai.
·
Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil
terutama yang mengandung asap serta gas-gas polutan lainnya agar tidak
mencemarkan lingkungan.
·
Melakukan penyaringan asap sebelum asap
dibuang ke udara dengan cara memasang bahan penyerap polutan atau saringan.
·
Mengalirkan gas buangan ke dalam air
atau dalam lauratan pengikat sebelum dibebaskan ke air. Atau dengan cara
penurunan suhu sebelum gas buang ke udara bebas.
·
Membangun cerobong asap yang cukup
tinggi sehingga asap dapat menembus lapisan inversi thermal agar tidak menambah
polutan yang tertangkap di atas suatu pemukiman atau kita.
·
Mengurangi sistem transportasi yang
efisien dengan menghemat bahan bakar dan mengurangi angkutan pribadi.
·
Memperbanyak tanaman hijau di daerah
polusi udara tinggi, karena salah satu kegunaan tumbuhan adalah sebagai
indikator pencemaran dini, selain sebagai penahan debu dan bahan partikel lain.
Cara
Mengatasi Pencemaran Suara :
·
Uji kebisingan kendaraan bermotor
Uji kebisingan kendaraan bertujuan untuk mengurangi
pencemaran suara yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor. penggunaan knalpot
yag tepat dan mesin yang terawat juga menentukan tingkat kebisingan yang
ditimbulkan suatu kendaraan.
·
Pengawasan mesin industry
Pengawasan kebisingan melalui pengawasan mesin
dilakukan sebagai perlindungan terhadap pendengaran. pengurangan kebisingan
pada sumber (mesin) dapat dilakukan, misalnya dengan menempatkan peredaman pada
sumber getaran. selain itu perlu dilakukan penelitian dan perencanaan mesin baru
yang tidak bising. hal ini sangat tergantung pada permintaan para usahawan
sebagai pembeli mesin kepada pembuatnya dengan mengajukan persyaratan
kebisingan dari mesin sebelumnya. bukan saja tingkat bahaya yang diperhatikan,
tapi juga intensitasnya juga tidak mengganggu daya kerja.
·
Proteksi dengan sumbat atau tutup
telinga dilingkungan pabrik
Tutup
telinga biasanya lebih efektif dari pada penyumbatan telinga. alat seperti ini
harus dipilih yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Sumbat telinga plastik yang terkadang
tidak mudah diterima pemakai, dan sumbat telinga telinga dari lilin dapat
emngurangi tingkat kebisingan antara 8-30 dB. pelindung telinga tipe gumpalan
kapas dan headphone lebih efektif (pengurangan 20-40dB). Pada umumnya,
alat-alat ini dapat mengurangi intensitas kebisingan sekitar 20-25dB. Permasalahan
utama pemakai alat proteksi pendengaran adalah mendidik tenaga kerja agar kontinu
menggunakanya sumbat telinga harus dipakai bila adanya kebisingan lebih dari
100dB.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
·
Pencemaran udara adalah kehadiran satu
atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang
dapat membahayakan kesehatan mahkluk hidup, mengganggu estetika dan kenyamanan,
atau merusak properti.
·
Polusi suara
atau pencemaran suara adalah
gangguan pada lingkungan yang diakibatkan oleh bunyi atau suara yang
mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya.
·
Penyebab pencemaran udara diantara : asap
dari cerobong pabrik, kendaraan bermotor, pembakaran atau kebakaran
hutan
,
asap rokok, yang membebaskan CO dan CO2 ke udara.
·
Penyebab pencemaran suara diantaranya : orang ribut / silat lidah = 80 dB ,
suara kereta api / krl = 95 dB, mesin motor 5 pk = 104 dB, suara petir = 120 dB,
pesawat jet tinggal landas = 150 dB
3.2
Saran
Kesadaran akan
pentingnya menjaga lingkungan agar tidak tercemar sangat penting bagi kita .
Seperti yang di uraikan tentang pencemaran udara dan pencemaran suara merupakan
salah satu dari beberapa pencemaran lingkungan yang terjadi . Dengan kita mengetahui
penyebab dan dampak dari pencemaran udara dan pencemaran suara , kita dapat
sedikitnya mengatasinya dengan kemampuan kita.
DAFTAR
PUSTAKA
·
Syaifuddin.(2013).Pencemaran Udara.Diakses 8 Oktober 2013.dari :
http://my.opera.com/syaifuddin21/blog/2013/05/13/pencemaran-udara-1-pengertian-pencemaran
·
Wikipedia.(2013).Polusi Suara.Diakses 8
Oktober 2013. Dari : http://id.wikipedia.org/wiki/Polusi_suara
· Handika.(2013). Penyebab, Dampak, dan Pencegahan Pencemaran udara. Diakses 8 Oktober 2013. Dari : http://handikap60.blogspot.com/2013/04/penyebab-dampak-dan-pencegahan.html
· Lutfi,Ahmad.(2009). Terjadinya Pencemaran Udara dan Penanggulangannya.Diakses 9 Oktober 2013.Dari : http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-lingkungan/pencemaran-udara/terjadinya-pencemaran-udara-dan-penanggulangannya/
·
Amrie.(2013).Penyebab Pencemaran Suara.Diakses 9 Oktober 2013. Dari : http://www.scribd.com/doc/55949646/Penyebab-Pencemaran-Suara
·
Apriatin.(2013). Dampak Pencemaran Suara.Diakses 13 Oktober 2013.Dari :
http://ae-thamie.blogspot.com/2013/04/dampak-pencemaran-suara_6.html
·
(2013).Melindungi Tubuh dari Paparan
Polusi. Diakses 13 Oktober 2013 . Dari : http://www.artikelkesehatan99.com/3-tips-melindungi-tubuh-dari-paparan-polusi-di-jalan-raya/
·
(2012).Penangan Pencemaran Suara.
Diakses 13 Oktober 2013.Dari : http://lestarikanlingkungan.wordpress.com/2012/06/01/4-penanganan-pencemaran-suara/
LAMPIRAN
Terjadinya Pencemaran Udara dan Penanggulangannya
Ditulis oleh Achmad
Lutfi pada 12-03-2009
Terjadinya
pencemaran udara
Kelembaban udara bergantung pada
konsentrasi uap air, dan H2O yang berbeda-beda konsentrasinya di setiap daerah.
Kondisi udara di dalam atmosfer tidak pernah ditemukan dalam keadaan
bersih, melainkan sudah tercampur dengan gas-gas lain dan partikulat-partikulat
yang tidak kita perlukan. Gas-gas dan partikulat-partikulat yang berasal dari
aktivitas alam dan juga yang dihasilkan dari aktivitas manusia ini
terus-menerus masuk ke dalam udara dan mengotori/mencemari udara di lapisan
atmosfer khususnya lapisan troposfer. Apabila bahan pencemar tersebut dari
hasil pengukuran dengan parameter yang telah ditentukan oleh WHO konsentrasi
bahan pencemarnya melewati ambang batas (konsentrasi yang masih bisa diatasi),
maka udara dinyatakan dalam keadaan tercemar. Pencemaran udara terjadi apabila
mengandung satu macam atau lebih bahan pencemar diperoleh dari hasil proses
kimiawi seperti gas-gas CO, CO2, SO2, SO3, gas dengan konsentrasi tinggi atau
kondisi fisik seperti suhu yang sangat tinggi bagi ukuran manusia, hewan dan
tumbuh-tumbuhan. Adanya gas-gas tersebut dan partikulat-partikulat dengan
konsentrasi melewati ambang batas, maka udara di daerah tersebut dinyatakan
sudah tercemar. Dengan menggunakan parameter konsentrasi zat pencemar dan waktu
lamanya kontak antara bahan pencemar atau polutan dengan lingkungan (udara),
WHO menetapkan empat tingkatan pencemaran sebagai berikut:
- Pencemaran tingkat pertama; yaitu pencemaran yang tidak menimbulkan kerugian bagi manusia.
- Pencemaran tingkat kedua; yaitu pencemaran yang mulai menimbulkan kerugian bagi manusia seperti terjadinya iritasi pada indra kita.
- Pencemaran tingkat ketiga; yaitu pencemaran yang sudah dapat bereaksi pada faal tubuh dan menyebabkan terjadinya penyakit yang kronis.
- Pencemaran tingkat keempat; yaitu pencemaran yang telah menimbulkan sakit akut dan kematian bagi manusia maupun hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Gambar 3 Kebakaran menimbulkan asap yang dapat membuat
pencemaran udara
Pencemaran
Udara Yang Terjadi Di Indonesia
Indonesia merupakan negara di dunia
yang paling banyak memiliki gunung berapi (sekitar 137 buah dan 30% masih
dinyatakan aktif). Oleh sebab itu Indonesia mudah mengalami pencemaran secara
alami. Selain itu adanya kebakaran hutan akibat musim kemarau panjang ataupun
pembakaran hutan yang disengaja untuk memenuhi kebutuhan seperti terjadi di
Kalimantan dan di Sumatera dalam tahun 1997 dan tahun 1998 menyebabkan
terjadinya pencemaran yang cukup menghawatirkan, karena asap tebal hasil
kebakaran tersebut menyeberang ke negara tetangga seperti Singapura dan
Malaysia. Asap tebal dari hasil kebakaran hutan ini sangat merugikan, baik
dalam segi ekonomi, transportasi (udara, darat dan laut) dan kesehatan. Akibat
asap tebal tersebut menyebabkan terhentinya alat-alat transportasi karena
dikhawatirkan akan terjadi tabrakan. Selain itu asap itu merugikan kesehatan
yaitu menyebabkan sakit mata, radang tenggorokan, radang paru-paru dan sakit
kulit. Pencemaran udara lainnya berasal dari limbah berupa asap yang dihasilkan
dari pembakaran bahan bakar kedaraan bermotor dan limbah asap dari industri.
Gambar 4 Asap kendaraan bermotor alah satu sumber pencemaran
udara
Cara
penanggulangannya
Untuk dapat menanggulangi terjadinya
pencemaran udara dapat dilakukan beberapa usaha antara lain: mengganti bahan
bakar kendaraan bermotor dengan bahan bakar yang tidak menghasilkan gas karbon
monoksida dan diusahakan pula agar pembakaran yang terjadi berlangsung secara
sempurna, selain itu pengolahan/daur ulang atau penyaringan limbah asap
industri, penghijauan untuk melangsungkan proses fotosintesis (taman bertindak
sebagai paru-paru kota), dan tidak melakukan pembakaran hutan secara
sembarangan, serta melakukan reboisasi/penanaman kembali pohonpohon pengganti
yang penting adalah untuk membuka lahan tidak dilakukan pembakaran hutan,
melainkan dengan cara mekanik.
Dampak
negatif dan dampak positif
Di atas telah Anda pelajari bahwa
pencemaran udara dapat memberikan dampak negatif bagi makhluk hidup, manusia,
hewan dan tumbuh-tumbuhan. Kebakaran hutan dan gunung api yang meletus
menyebabkan banyak hewan yang kehilangan tempat berlindung, banyak hewan dan
tumbuhan mati bahkan punah. Gas-gas oksida belerang (SO2 dan SO3) bereaksi
dengan uap air, dan air hujan dapat menyebabkan terjadinya hujan asam yang
dapat merusak gedung-gedung, jembatan, patung-patung sehingga mengakibatkan
tumbuhan mati atau tidak bisa tumbuh. Gas karbon monoksida bila terhisap masuk
ke dalam paru-paru bereaksi dengan haemoglobin menyebabkan terjadinya keracunan
darah dan masih banyak lagi dampak negatif yang disebabkan oleh pencemaran
udara.
Pencemaran udara selain memberikan
dampak negatif, juga dapat memberikan dampak positif antara lain, lahar dan
partikulat-partikulat yang disemburkan gunung berapi yang meletus, bila sudah
dingin menyebabkan tanah menjadi subur, pasir dan batuan yang dikeluarkan
gunung berapi yang meletus dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Gas
karbon monoksida bila bereaksi dengan oksigen di udara menghasilkan gas karbon
dioksida bisa dimanfaatkan bagi tumbuh-tumbuhan untuk melangsungkan
fotosintesis untuk menghasilkan karbohidrat yang sangat berguna bagi makhluk
hidup.
Penyebab Pencemaran Suara
Published by Amrie D'punk Limaenamtujuhdelapansembilan
Penyebab Pencemaran Suara
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan
pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zatdisebut polutan bila
keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Sifatpolutan
adalah:1. Merusak untuk sementara, tetapi
bila telah bereaksi dengan zatlingkungan tidak merusak lagi.2. Merusak dalam
jangka waktu lama.dalam pencemaran suara, kebisingan yang dialami sehari-hari
tanpa sadar merupakan faktorutama terjadinya pencemaran suara.
Apalagi pada era modern seperti sekarang ini
banyak sekali alat - alat yang menggunakan mesin yang berbunyi bising serta
penggunaan gadget yang bisa memutarbunyi dengan earphone yang suaranya langsung
mengenai gendang telinga tanpa ada perantaramerupakan suatu hal yang beresiko
mengakibatkan pencemaran suara.Saat berada di rumah, telinga kita diisi oleh
riuhnya suara binatang peliharaan, suara AC, televisi, danbanyak hal lain. Saat
berada di jalan, kita juga mendengar keriuhan lain: proyek pembangunan, suarakendaraan
umum yang menderu dan musik yang dinyalakan orang lain. Di kabin mobil, kapal
laut,dan pesawat terbang menimbulkan suara mesin yang menderu. Juga di pabrik
atau tempat kerjayang memakai kipas angin besar, kompresor, trafo, dan pompa.
Di hotel, perkantoran, atauapartemen biasanya saluran udaranya mengeluarkan
bising.Sebagai contoh beberapa kebisingan
yang menyebabkan kebisingan yang kekuatannya diukurdengan dB atau desibel adalah1. Orang ribut / silat lidah = 80 dB2.
Suara kereta api / krl = 95 dB3. Mesin motor 5 pk = 104 dB4. Suara petir = 120
dB5. Pesawat jet tinggal landas = 150 dB
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : Sekolah
Dasar
Mata Pelajaran : Pendidikan
Lingkungan Hidup
Kelas/Semester : IV/I
Alokasi Waktu : 10 menit
I.
Standar Kompetensi
Memahami
Pencemaran Udara dan Pencemaran suara
II.
Kompetensi Dasar
Menjelaskan Pencemaran Udara dan
Pencemran Suara
III. Tujuan Pembelajaran
¨ Siswa dapat mengenal pencemaran udara dan pencemaran suara.
¨ Siswa mengetahui penyebab pencemaran udara
dan pencemaran suara.
¨ Siswa mengetahui dampak dari pencemran
udara dan pencemaran suara.
¨ Siswa mengetahui cara mengatasi pencemaran
udara dan pecncemaran suara.
v Karakter siswa yang diharapkan : siswa memiliki
rasa cinta akan lingkungan hidup, dan siswa memiliki rasa tanggung jawab akan
menjaga lingkungan.
IV.
Materi Pokok
·
Penyebab
pencemaran udara dan pencemaran suara
·
Dampak
yang ditimbulkan pencemaran udara dan pencemaran suara
·
Mengatasi
pencemaran udara dan pencemaran suara
V.
Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan awal
§
Mengajak semua siswa berdoa sesuai
dengan agama,
dan kepercayaan
masing-masing, untuk mengawali pelajaran.
Kegiatan inti
ü Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
§
Semua
siswa mengamati gambar pencemaran udara dan pencemaran suara
§
Semua
siswa mengamati video pencemaran udara
§
Menjelaskan tentang pencemaran udara dan
pencemaran suara
§
Menjelaskan penyebab yang menimbulkan pencemaran
udara dan pencemaran suara
§
Menjelaskan dampak yang ditimbulkan pencemaran
udara dan pencemaran suara.
§
Menjelaskan cara-cara mengatasi pencemaran udara dan
pencemaran suara
ü Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
§
Guru bersama siswa bertanya jawab
meluruskan kesalahan pemahaman dan menyimpulkan.
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
§
Bersama-sama
dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran.
§
Siswa
dan guru berdoa sesuai dengan keyakinan dan kepercayaan masing-masing.
VI. Media Dan Sumber ajar
Media :
·
Video
tentang pencemaran udara
·
Gambar-gambar
tentang pencemaran udara dan pencemaran suara
Sumber :
·
Dari
berbagai website yang berhubungan dengan pencemaran udara dan pencemaran suara
diantaranya : http://id.wikipedia.org/wiki/Polusi_suara , http://my.opera.com/syaifuddin21/blog/2013/05/13/pencemaran-udara-1-pengertian-pencemaran
TANYA JAWAB
1. Pertanyaan : Fitri Puspita
(1386210051)
Kenapa pencemaran suara
dapat menyebabkan mual ?
Jawaban : Ayu
Inayah L.E (1386210071)
Bising
dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan pusing/sakit kepala. Hal ini
disebabkan bising dapat merangsang situasi reseptor vestibular dalam telinga
dalam yang akan menimbulkan efek pusing/vertigo.
2.
Pertanyaan : Saum
Puthu Atmaja (1386210086)
Kenapa
di terminal orangnya cenderung mudah marah daripada ditempat lain ?
Jawaban : Lina Susilawati (1386210058)
Karena diterminal tingkat
kebisingan sangat tinggi dari suara kendaraan bermotor , bus , teriakan
orang-orang , orang yang sedang mengobrol dari kebisingan itu dapat
mengakibatkan tekanan darah tinggi karena sistem saraf yang terganggu dan
apabila orang tekanan darahnya tinggi maka akan mudah marah.
Tambahan : Pepen
Permana (1386210055)
Sebab orang diterminal banyak
menghisap karbon dioksida yang menyumbat tekanan darah maka tekanan darah naik.
3.
Pertanyaan : M.Gani
Habiebie (1386210077)
Bagaimana
cara menetralisir daerah perkotaan yang tingkat pencemaran udaranya tinggi ?
Jawaban : Yayang Yuliani P.A (1386210065)
Diantara upaya untuk
menetralisirkan udara yang tercemar dengan menanam pohon , mengurangi pemakaian
bahan bakar fosil seperti menggunakan sepeda , menggunakan angkutan umum ,
berjalan kaki, dan menyaring asap dengan memasang bahan penyerap polutan
sebelum dibebaskan ke udara serta menggunakan masker ketika mengendarai motor
atau berjalan di trotoar.
Tambahan : Saum Puthu Atmaja (1386210086)
Dan tindakan kecil yaitu menanam
tumbuhan seperti tanaman “lidah mertua” yang mampu menyerap asap rokok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar